Network
PRIANGANTIMURNEWS- Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Sekretaris Badan (Sekban) Kesbangpol Kota Bandung, Sony Teguh Prasetia menyebut, menjelang pemilu 2024 mendatang pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat.
Pesta demokrasi 2024 mendatang merupakan hak dan tanggungjawab kita bersama tidak hanya pemerintah juga masyarakat.
"Dalam hal ini pemerintah sebagai pelaksanaan pemilu 2024 mendatang, menjadi hak seluruh elemen masyarakat," kata Sony Saat UKW angkatan 59-60-61 di Hotel Grand Asrilia Bandung Senin 20 Maret 2023.
Baca Juga: Persib VS Dewa United, Setitik Asa di Pakansari
Ditanya soal sudah mulai luntur kepercayaan dari masyarakat bahkan sudah mulai kehilangan kepercayaan terhadap para peserta partai politik.
Hal tersebut akibat dampak dari adanya tindakan politik uang dan kebohongan yang dilakukan oleh pelaku politik.
"Untuk menyikapi kurang percayaan masyarakat, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan juga seluruh elemen yang memiliki hak suara pada pemilu 2024," ujarnya.
Baca Juga: Berlanjut ke Season 8, Preman Pensiun Akan Tayang Temani Sahur di Bulan Ramadhan 2023
Menurutnya, prilaku tersebut sering terjadi dan kita juga tahu bahwa perilaku itu sering terjadi. Oleh karena itu kita terus berupaya mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan sosialisasi.
Dalam Pemilu 2024 tidak harus melihat latar belakang Idiologi
"Tentu perbedaan ini tidak akan mempengaruhi pesta demokrasi 2024," ujarnya.
Meski berbeda suku pesta demokrasi bisa berjalan dengan maksimal dan berjalan dengan demokrasi dan kondusif.
Baca Juga: Forum Hufazhil Qur'an (FHQ) Bandung Raya Gelar Wisuda Akbar Ke-6 Para Penghafal Al Qur'an
Tambah, Sony bagaimana langkah Kesbangpol guna mencegah ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila dalam menyambut penyelenggaraan Pemilu 2024?.
"Kita melakukan Program kemah Pancasila, Kenapa kita membicarakan tentang Kemah Pancasila? Itu banyak multiplier effect yang kita kejar," kata Sony.
Lanjut, Sony, bagaimana supaya ideologi - ideologi yang disampaikan kepada masyarakat Kota Bandung itu menjadi counter (terhadap/red) ideologi yang tidak sejalan dan tidak sepaham dengan jantungnya Negara.
Kesatuan Republik Indonesia (Pancasila). Maka ideologi Pancasila diterapkan dalam Kemah Pancasila juga nanti disampaikan dalam agenda rutin lainnya.***
