Tinggal Sendirian di Tenda Saat Mendaki Gunung Guntur, Seorang Remaja Hilang Misterius

20 September 2021, 22:14 WIB
Muhammad Gibran Arrasyid (14), remaja warga Kampung/Desa Citangtu, Kecamatan Pangatikan yang dilaporkan hilang saat melalkukan pendakian di kawasan Gunung Guntur. /Aep Hendy /Pikiran Rakyat

 PRIANGANTIMURNEWS - Seorang pendaki gunung Muhammad Gibran Arrasyi (14) dikabarkan hilang saat mendaki Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler.

Hingga Senin sore 20 September 2021, Gibran belum belum ditemukan. Tim masih melakukan upaya pencarian dengan melakukan penelusuran.

Waktu itu korban berangkat mendaki gunung bersama 13 orang temannya, 11 laki-laki dan 3 orang perempuan.

Baca Juga: Percepat Vaksinasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Saat 13 temannya naik ke puncak gunung Guntur, Gibran tidak mamu ikut dan memilih tinggal di tenda. Namun saat temannya kembali ke tenda, Gobran sudah tidak ada di tempat.

Dilansir priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, Kapolsek Tarogong Kaler, Iptu Masrokan, membenarkan adanya laporan seorang warga yang hilang saat melakukan pendakian di kawasan Gunung Guntur.

Warga tersebut bernama Muhammad Gibran Arrasyid bin Eko Gunawan (14) warga Kampung Citangtu RT 02 RW 07, Desa citangtu, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut.

Baca Juga: Operasi Patuh Lodaya 2021 Difokuskan pada Prokes dan Keramaian di Objek Wisata Pangandaran

"Kemarin sore kami mendapatkan laporan adanya seorang pendaki yang hilang di kawasan Gunung Guntur. Ia seorang laki-laki berusia 14 tahun bernama Muhammad Gibran Arrasyid yang merupakan warga Kecamatan Pangatikan," kata Masrokan, Senin 20 September 2021.

Dikatakannya, berdasarkan keterangan yang didapatkan, Gibran melakukan pendakian di kawasan Gunung Guntur bersama 13 rekannya yang terdiri dari 11 laki-laki dan 3 perempuan.

Mereka berangkat dari base camp Umi Tati di kawasan Kampung Citiis, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler pada Sabtu 18 September 2021 pukul 16.00 WIB.

Baca Juga: Kawanan Perampok Menguras dan Membunuh Bos Toko Emas di Kawasan Kosambi

Mereka, tutur Masrokan, tiba di pos 3 area camping pada hari yang sama sekitar pukul 17.30 WIB. Selanjutnya rombongan berangkat naik ke puncak Gunung Guntur pada hari Minggu 19 September 2021 pukul 04.00 WIB, namun yang berangkat saat itu hanya 13 orang karena Gibran tidak ikut dan memutuskan untuk menunggu di pos 3.

"Entah apa alasannya, saat rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju puncak gunung, Gibran tak mau ikut dan ia memilih untuk menunggu di pos 3. Akhirnya saat itu yang berangkat ke puncak hanya 13 orang dan Gibran menunggu di pos 3," ucapnya.

Masrokan mengungkapkan, pada Minggu pagi, rombongan kembali dari puncak gunung. Namun sesampainya di pos 3, mereka tak menemukan Gibran di dalam tenda sehingga mereka berusaha melakukan pencarian.

Baca Juga: Tinjau Vaksinasi Akpol 97, Kapolri: Pertumbuhan Ekonomi Diiringi Strategi Pengendalian Covid-19

Namun tambahnya, setelah dicari sampai sore, Gibran tak juga berhasil ditemukan. Rombongan pun pada akhirnya memutuskan untuk laporan ke petugas yang ada di pos 1 atau check poin sekitar pukul 17.00 WIB.

Menurut Masrokan, begitu mendapatkan laporan, petugas langsung membantu melakukan upaya pencarian.

Namun akibat faktor cuaca yang buruk, maka pencarian saat itu tidak bisa dilanjutkan dan baru diteruskan keeseokan harinya.

Baca Juga: Prediksi Skor Norwich City vs Liverpool, Head-to-Head, Berita Tim, Starting XI: Piala Liga 2021-2022

Masrokan menyebutkan, hingga Senin petang, upaya pencarian masih belum membuahkan hasil.

Pihaknya pun telah menghubungi kedua orang tua Gibran yang saat ini sudah berada di kawasan Gunung Guntur bersama sejumlah kerabatnya.

"Tim gabungan dari berbagai unsur akan terus melakukan pencarian dengan harapan Gibran bisa secepatnya ditemukan. Hingga Senin petang, upaya pencarian masih terus dilakukan akan tetapi belum membuahkan hasil," ujar Masrokan.***(Aep Hendy S/Pikiran Rakyat)

 

 

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler