Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Harus Mengevaluasi Kinerja Kadisdik Jabar

- 18 Juni 2022, 15:00 WIB
Potret Ridwan Kamil/ mengajukan cuti kembali untuk pergi ke Swiss, Eril ditemukan?
Potret Ridwan Kamil/ mengajukan cuti kembali untuk pergi ke Swiss, Eril ditemukan? /Pikiran Rakyat/

PRIANGANTIMURNEWS- Aktivis Eksponen 96, Dadi Abidarda meminta Gubernur Jawa Barat, Muhammad Ridwan Kamil untuk mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dedi Supandi.

Menurut Dadi, aturan yang disampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar khusus Dinas Pendidikan terkait study tour untuk dilaksanakan di wilayah Jabar karena untuk mendorong peningkatan perekonomian pasca Pandemi Covid 19 hanya lipstik semata.

"Pada kenyataannya banyak SMA dan SMK yang melaksanakan study tour dan kunjungan industri ke luar Jabar, dan ini dibiarkan oleh Kadisdik Jabar (Dedi Supendi)," ungkap Dadi Abidarda, Sabtu 18 Juni 2022.

Baca Juga: Jokowi Memastikan Kartu Pra Kerja Akan Dilanjutkan

Dengan demikian, kata Dadi, berarti himbauan, perintah atau apapun namanya yang keluarkan oleh Kadisdik beserta Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum hanya pemanis lidah saja atau pencitraan semata.

"Kalau benar tegas untuk mendorong peningkatan perekonomian masyarakat lokal di Jabar, Kadisdik (Dedi Supandi) segera turun tangan ini malah di biarkan, kata dan perbuatan pejabat ini jauh beda," tutur Dadi.

Sementara, saat ini SMAN dan SMKN yang berangkat ke Yogyakarta tentunya mendapat izin dari Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah XII. Dengan itu berarti diketahui oleh Kadisdik Jabar.

Baca Juga: TRAGIS! Piala Presiden Memakan Dua Korban Jiwa di Stadion Gelora Bandung Lautan Api

"Maka kami meminta kepada Bapak Gubernur Jabar untuk segera mengevaluasi, Kepala KCD juga Kadisdik Jabar, yang ternyata kata dan perbuatannya berbeda," tegasnya.

Dadi melanjutkan, dalam Minggu ini yang berangkat ke Yogyakarta melakukan study tour adalah SMAN 1 Ciawi dan SMKN 3 Kota Tasikmalaya.

"Tolong Pak Gubernur Jabar untuk segera turun tangan, karena para pejabat Bapak itu tidak konsisten kata dan perbuatannya, di publik seakan bagus menyampaikan ke publik, tapi pada kenyataannya berbeda," jelasnya.

Baca Juga: Horor! Sinopsis Film Pendek Ngaheot 2022, Diperankan Putri Delina, Rizwan dan Pemeran Lainnya

Akan melakukan Kunjungan Industri (Kunjin) ke Yogyakarta dibenarkan oleh Wakil Kepala Sekolah SMKN 3 Kota Tasikmalaya, Enjeng.

"Betul, kunjungan industri ke Yogya," kata Enjeng.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar memperbolehkan Sekolah tingkat SMA,SMK dan SLB untuk melakukan kegiatan perpisahan maupun study tour.

Namun, kegiatan luar sekolah tersebut supaya dilakukan di dalam wilayah Jawa Barat saja, dan tidak disarankan dilaksanakan di luar Jabar karena dasarnya adalah untuk peningkatan pemulihan perekonomian lokal di Jabar pasca pandemi Covid 19.

Baca Juga: Inilah Asal Usul Istilah Parkir Bus dalam Sepakbola

"Jadi pemerintah sekarang memberikan keleluasaan kembali kepada insan pendidikan untuk melaksanakan kegiatan seperti biasa sebelum pandemi. Ini anugerah dan berita gembira bagi masyarakat Jabar," kata Wagub, di Kantor Dinas Pendidikan Jabar, di Kota Bandung. Dikutip priangantimurnews.com-pikiran rakyat dari jabarprov.go.id.

Kurang lebih dua tahun selama pandemi, pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh secara daring.

Meski kemudian bisa dilakukan offline atau tatap muka, biasanya hanya dengan kapasitas 50 persen siswa, kini kegiatan belajar mengajar berangsur normal.

"Ini agar semangat kembali belajar mencari ilmu. Guru dapat memberikan pendidikan terbaik kepada anak bangsa agar tunas bangsa menjadi baik masa yang akan datang," ujar Wagub.

Baca Juga: Sandiaga Uno Hadiri Gelaran Susi Air Jambore Avation 2022 di Pangandaran

Dia melanjutkan, bahwa momentum Hardiknas supaya lebih baik lagi dalam belajar, karena ilmu merupakan salah satu alat untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dan, terkait kontrol kegiatan perpisahan, maupun studi tour. Lanjutnya, ada pihak-pihak di berbagai tingkatan yang dapat melakukan pengawasan terhadap berbagai aktivitas pendidikan.

"Kalau masalah kontrol sudah ada pihak- pihak seperti KCD (Kantor Cabang Dinas), MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah), pengawas dan lainnya. Insan pendidikan network-nya luar biasa. Salah satu jaringan yang kuat ada di sektor pendidikan," katanya.***

 

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah