SANGAT KEJI!! Bom Mobil Meledak di Somalia Menewaskan Hingga 100 Korban Jiwa

31 Oktober 2022, 11:22 WIB
Potret Bom Meledak di Mogadishu Somalia /Instagram @nacional/

PRIANGANTIMURNEWS - Dua bom mobil yang meledak di Kementerian Pendidikan Somalia di sebelah persimpangan pasar yang ramai menewaskan sedikitnya 100 orang dan melukai 300, kata Presiden Hassan Sheikh Mohamud pada Minggu, memperingatkan jumlah korban tewas bisa meningkat.

Serangan hari Sabtu adalah yang paling mematikan sejak sebuah bom mobil meledak di persimpangan yang sama pada Oktober 2017, menewaskan lebih dari 500 orang.

Seperti dilansir priangantimurnews.com dari Reuters, Kelompok Islamis yang terkait dengan Al Qaeda, al Shabaab, mengaku bertanggung jawab, dengan mengatakan kementerian itu berada di pusat "perang melawan pikiran" yang mengajarkan anak-anak Somalia menggunakan silabus berbasis Kristen.

Baca Juga: Titi Radjo Padmaja dan Suaminya Terkena Varian Baru Covid XBB, Ini Gejalanya!

Anggota pasukan keamanan termasuk di antara yang tewas dan terluka, kata pernyataannya yang dikirim melalui email ke media.

yang berusaha menggulingkan pemerintah dan mendirikan pemerintahannya sendiri berdasarkan interpretasi ekstrim dari Hukum Islam, sering melancarkan serangan di Mogadishu dan di tempat lain.

Ledakan pertama menghantam Kementerian Pendidikan sekitar pukul 2 siang pada hari Sabtu.

Pukulan kedua beberapa menit kemudian ketika ambulans tiba dan orang-orang berkumpul untuk membantu para korban.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Premier League, Serie A, LaLiga dan Ligue 1 Tadi Malam, Serta Bursa Transfer Terpanas!

Mohamed Moalim, yang memiliki sebuah restoran kecil di dekat persimpangan, mengatakan istrinya, Fardawsa Mohamed, seorang ibu dari enam anak, bergegas ke tempat kejadian setelah ledakan pertama untuk mencoba membantu.

Presiden Mohamud mengatakan beberapa dari yang terluka berada dalam kondisi serius dan jumlah korban tewas bisa meningkat.

"Orang-orang kami yang dibantai ... termasuk ibu-ibu dengan anak-anak mereka di lengan mereka, ayah yang memiliki kondisi medis, siswa yang dikirim untuk belajar, pengusaha yang berjuang dengan kehidupan keluarga mereka," katanya setelah mengunjungi tempat kejadian.

Persimpangan K5 biasanya dipenuhi orang yang membeli dan menjual segala sesuatu mulai dari makanan, pakaian, dan air hingga mata uang asing dan khat, daun narkotika ringan.

Baca Juga: TAK DISANGKA!! 5 Pemain Keturunan Indonesia Yang Pernah Main di Piala Dunia

Tapi hari Minggu sepi, dengan pekerja darurat masih membersihkan darah dari jalan-jalan dan gedung-gedung.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa Amerika Serikat "sangat mengutuk serangan teroris yang tragis" dan tetap "berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Federal Somalia dalam perjuangannya untuk mencegah tindakan teroris yang tidak berperasaan seperti itu."

Seorang juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia "sangat mengutuk serangan keji ini dan menegaskan kembali bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri dalam solidaritas dengan Somalia melawan ekstremisme kekerasan."

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mentweet bahwa organisasinya siap memberikan dukungan kepada pemerintah untuk merawat yang terluka.

Baca Juga: AKHIRNYA TERUNGKAP!! Ternyata Begini Sisi Gelap Dunia Artis dan Hiburan Yang Dibongkar Satria Mulia!

"Serangan tidak masuk akal terhadap warga sipil tak berdosa termasuk perempuan dan anak-anak ini hanya mengingatkan kita tentang kebiadaban kelompok itu terhadap rakyatnya sendiri dan mengungkapkan kemunafikan sebenarnya dari niatnya," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, dalam sebuah pernyataan.

Ketua Komisi Uni Afrika, Moussa Faki Mahamat, mendesak masyarakat internasional untuk "menggandakan upayanya untuk memastikan dukungan internasional yang kuat kepada lembaga-lembaga Somalia dalam perjuangan mereka untuk mengalahkan kelompok teroris".

Dengan dukungan dari Amerika Serikat dan sekutu milisi lokal, presiden telah melancarkan serangan terhadap kelompok tersebut, meskipun hasilnya terbatas.

Abdullahi Aden mengatakan temannya, Ilyas Mohamed Warsame, tewas saat bepergian dengan taksi roda tiga "tuk tuk" untuk menemui kerabat sebelum kembali ke rumahnya di Inggris.

"Kami mengenali plat nomor tuk tuk yang sekarang sudah menjadi puing-puing," kata Aden.

Baca Juga: Juragan99 Bukan Pemilik Saham Mayoritas di Arema FC, Nasib Bagus Kahfi Mencari Menit Bermain di Eropa!

"Kelelahan dan putus asa, kami menemukan mayatnya pada tengah malam tadi malam di rumah sakit," katanya. "Aku tidak bisa menghilangkan bayangan itu dari pikiranku." Pungkasnya.***

Berita seputar bom teroris bisa KLIK DISINI

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler