PRIANGANTIMURNEWS - Hyundai Motor Group berusaha untuk memperluas kehadirannya di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk mengimbangi penurunan penjualan di China, menurut analis industri Senin.
Sebagaimana dilansir priangantimurnews.com dari koreatimes.co.kr, Penjualan gabungan Hyundai Motor Company dan Kia Corp, di China mencapai puncaknya dengan 1,79 juta mobil pada 2016, tetapi jumlahnya terus menurun, turun di bawah 500.000 tahun lalu.
Penjualan mulai turun setelah penempatan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) AS di Korea pada tahun 2016, memicu boikot kuat terhadap produk Korea di China.
Baca Juga: Sudah Tidak Betah! Rashford Mencari Pintu Keluar Old Trafford
Produsen mobil terkemuka Tanah Air itu kini mengincar negara-negara ASEAN yang berpusat di Indonesia untuk menjadi pasar utamanya di kawasan.
Pabrik Indonesia lebih kecil dari pabrik China tetapi menargetkan permintaan domestik di Indonesia serta negara-negara Asia Tenggara," kata Song Sun-jae, analis senior di Hana Financial Investment.
“Meskipun pasar Indonesia didominasi oleh merek mobil Jepang dan sulit ditembus, saya kira ada peluang bagi Hyundai untuk membidik ceruk pasar.”
Ketua Hyundai Motor Group Chung Euisun berencana bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo pada upacara penyelesaian pabrik di Indonesia pada Rabu, yang direncanakan menjadi pertemuan kedua antara keduanya sejak Oktober lalu.
Baca Juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Maret 2022, Catat di Sini Tanggalnya
Upacara penyelesaian pabrik Hyundai Motor akan diadakan di Kompleks Industri Deltamas 40 kilometer dari Jakarta, dengan laporan bahwa Ketua Chung dan Presiden Joko Widodo dikonfirmasi untuk hadir.