Ukraina melaporkan pada hari Senin, 2 Januari 2023 bahwa Rusia telah menjatuhkan 39 drone dalam gelombang serangan terbaru, termasuk 22 di atas ibu kota. Rentetan rudal tersebut terjadi mulai pada hari Sabtu, dan Rusia terus meluncurkan puluhan serangan drone Shahed buatan Iran pada hari Minggu dan Senin.
Kepala Staf Ukraina mengatakan pengeboman intensif yang dilakukan oleh Rusia adalah tanda keputusasaannya karena kemampuan Ukraina mempertahankan wilayah udaranya saat ini telah meningkat. Dengan adanya dukungan militer berkelanjutan dari sekutu Barat.
Baca Juga: Mantap! Penculik Anak di Bawah Umur di Gunung Sahari Akhirnya Ditangkap
"Sekarang mereka sedang mencari rute dan mencoba menyerang kita, tetapi taktik teror mereka tidak akan berhasil. Langit kita akan berubah menjadi perisai,” ucap pejabat tersebut dalam sebuah pesan Telegram.
Selain itu juga, Zelensky memuji Ukraina serta pasukannya dan mengatakan upaya Rusia akan sia-sia.
“Drone, rudal, yang lainnya tidak akan membantu mereka karena kita bersatu. Mereka dipersatukan hanya oleh rasa takut.” Ungkap Zelensky.
Namun Rusia mengatakan serangannya telah berhasil melumpuhkan dan menghancurkan sistem pemanas dan pembangkit listrik untuk jutaan warga Ukraina di musim dingin. Hal itu bertujuan untuk mengurangi kemampuan Ukraina dalam berperang.
Pemerintah Ukraina kemudian membantah serangan itu tidak memiliki tujuan militer dan merupakan kejahatan perang karena merugikan warga sipil.
Diketahui Perang Rusia di Ukraina telah menjadi perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Serta menurut laporan, telah menewaskan puluhan ribu orang, mengusir jutaan orang dari rumahnya dan membuat sebagian besar bangunan negara menjadi puing-puing.