Inilah Daftar Obat Sirup dan Perkembangan Hasil Pengawasan BPOM, Masyarakat Harus Cek KLIK! Ini Penjelasannya

- 24 Oktober 2022, 18:55 WIB
Ilustrasi Obat Cair Paracetamol
Ilustrasi Obat Cair Paracetamol /Instagram @radiotelstar/

PRIANGANTIMURNEWS - Berikut Penjelasan BPOM tentang Informasi Kelima hasil pengawasan BPOM terkait sirup obat yang Tidak Menggunakan Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan/atau Gliserin/Gliserol.

Sebagaimana dilansir priangantimurnews.com dari Instagram @bpom_ri, berikut ini daftar produk obat sirup dan Perkembangan hasil pengawasan BPOM RI:

1.BPOM telah melakukan penelusuran data registrasi terhadap seluruh produk obat bentuk sirup dan Drops.

Baca Juga: Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Tidak Hadir Dalam KTT Arab, Ini Penyebabnya

Dari penelusuran tersebut, diperoleh data sejumlah 133 (seratus tiga puluh tiga) sirup obat yang tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau Gliserin/gliserol sehingga aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai.

2. Pada Konferensi Pers Kemenkes tanggal 21 Oktober 2022 mengenai perkembangan penanganan gangguan ginjal akut di indonesia, telah diinformasikan 102 produk obat yang digunakan pasien.

3. BPOM melakukan penelusuran data registrasi untuk memastikan kandungan bahan yang digunakan pada 102 produk, dengan hasil sebagai berikut:

Baca Juga: Kemenkes Temukan Omicron Varian Baru XBB di Indonesia, Ini Upaya Antisipatif Kemenkes

- Dua Puluh tiga produk tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol dan atau Gliserin/gliserol, aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai.

- Tujuh produk telah dlakukan pengujian dengan hasil dinyatakan aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai.


- Tiga produk telah dilakukan pengujian dan dinyatakan mengandung cemaran EG/DEG melebihi ambang batas aman.

Ketiga produk ini termasuk dalam 5 (lima) produk yang telah diumumkan pada penjelasan BPOM tanggal 20 Oktober 2022.

Baca Juga: Upadate Terbaru Kasus Brigadir J! Bharada E Bersama Seluruh Ajudan, Bongkar Rencana Ferdy Sambo

4. BPOM masih melakukan sampling dan pengujian terhadap 69 (enam puluh sembilan) produk.

5. BPOM melakukan intensifikasi surveilans mutu berbasis risiko, sampling, dan pengujian untuk memastikan seluruh produk yang beredar di pasaran tidak mengandung cemaran EG dan DEG melebihi ambang batas aman.

Berdasarkan hasil pengujian sampai dengan 23 Oktober 2022, terdapat 13 sirup obat (21 bets) dengan hasil dinyatakan aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai. 

Terhadap produk yang dinyatakan kandungan cemaran EG melebihi ambang batas aman pada penjelasan publik keempat (Termorex Sirup, Flurin DMP Sirup, Unibebi Cough Sirup, Unibebi Demam Sirup, dan Unibebi Demam Drops),

Baca Juga: Kapolri Terancam! Seisi Pengadilan Kaget Saat Bripka RR Bongkar Rencana Sebenarnya dalam Kasus Brigadir J!

BPOM melakukan intensifikasi sampling dan pengujian untuk semua produk sirup yang diproduksi oleh industri farmasi yang sama, termasuk produk yang sama dengan bets yang berbeda.

Untuk sampel produk lainnya akan disampaikan kepada masyarakat setelah diperoleh hasil pengujian.

6. BPOM secara berkesinambungan melaksanakan patroli siber (cyber patrol) pada platform situs, media sosial, dan e-commerce untuk menelusuri penjualan produk yang dinyatakan tidak aman.

BPOM telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) untuk melakukan penurunan (takedown) konten terhadap 4922 link yang teridentifikasi melakukan penjualan sirup obat yang dinyatakan tidak aman.

Baca Juga: Seorang Ibu Rumah Tangga Kehilangan Uang Puluhan Juta Akibat Penipuan Klik Link!

7. BPOM melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia secara terus-menerus mengawal proses penarikan dari peredaran terhadap sirup obat mengandung cemaran EG/DEG yang melebihi ambang batas aman.

8. BPOM akan terus memperbaharui informasi terkait dengan hasil pengawasan terhadap sirup obat berdasarkan data terbaru.

9. BPOM mendorong tenaga kesehatan dan industri farmasi untuk terus aktif melaporkan efek samping obat atau kejadian tidak diinginkan pasca penggunaan obat kepada Pusat Farmakovigilans/MESO Nasional melalui aplikasi e-MESO Mobile.

Baca Juga: Kepolisian Jateng Berhasil Gerebek Pabrik Oli Palsu Beromzet Ratusan Juta Rupiah, Merek Oli Terkenal!

10. BPOM mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada, menjadi konsumen cerdas, dan selalu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Membeli dan memperoleh obat melalui sarana resmi, yaitu di apotek, toko obat berizin, puskesmas atau rumah sakit terdekat.


Membeli obat secara online hanya dilakukan di apotek yang telah memiliki izin Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF).

Menerapkan Cek KLIK (Cek Kemasan, Label , Izin Edar, dan kadaluwarsa) sebelum membeli atau menggunakan obat.

Baca Juga: SANGAT KEJI!! Putri Candrawati Diduga Menjadi Otak dan Dalang Pembunuhan Brigadir J

Pastikan kemasan produk dalam kondisi baik, baca informasi produk yang tertera pada label, dan produk telah memiliki izin edar BPOM serta belum melebihi masa kadaluwarsa.***

Berita Seputar Obat Sirup bisa KLIK DISINI

 

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Instagram @bpom_ri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x