Mimpi Buruk Rusia Menjelang Malam Tahun Baru 2023, 63 Tentara Tewas Akibat Serangan Ukraina di Makiivka

- 3 Januari 2023, 10:35 WIB
Ilustrasi roket yang diluncurkan Ukraina ke Russia.
Ilustrasi roket yang diluncurkan Ukraina ke Russia. /Pixel/

PRIANGANTIMURNEWS- Ukraina luncurkan enam proyektil yang menggunakan sistem roket HIMARS ke pangkalan sementara Rusia di kota timur Makiivka pada Sabtu, 31 Desember 2022 saat menjelang malam tahun baru.

Ukraina mengklaim korban tentara rusia tewas dalam penyerangan malam tahun baru di kota Makiivka mencapai 400 orang, dan 300 lainnya luka-luka. Sementara Rusia membantah dan menyampaikan bahwa hanya 63 orang tentaranya yang tewas di barak darurat di wilayah Donetsk.

Dilaporkan  dari kementrian, bahwa enam roket yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS) itu dua diantaranya jatuh tertembak oleh pertahanan udara Rusia. Tetapi empat lainnya menghantam gedung-gedung dan menewaskan pasukan Rusia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Hari Ini, 3 Januari 2023, Hati-hati Lakukan Pekerjaan dengan Baik

Dilansir dari Al Jazeera, tentang rekaman yang diposting online dan tersebar luas menunjukkan sebuah bangunan yang diklaim sebagai sekolah kejuruan di Makiivka yang dikuasai Rusia telah berubah menjadi puing-puing. Pihak berwenang di Donetsk juga mengakui adanya korban dari serangan tersebut.

Seorang pejabat senior yang didukung Rusia di wilayah tersebut, bernama Daniil Bezsonov mengatakan perguruan tinggi kejuruan itu dihantam oleh roket HIMARS satu menit setelah tengah malam pada hari Sabtu.

“Ada yang tewas dan terluka. Jumlah pastinya masih belum diketahui. Bangunan itu sendiri rusak parah,” ungkap Bezsonov dalam sebuah postingan di Telegram.

Baca Juga: Raih Kembali Kursi Kepresidenan setelah Dibui, Lula da Silva: Demokrasi adalah Pemenang Besar Pemilihan Ini

Sementara itu Igor Girkin, mengkritik keras kegagalan militer Rusia di Ukraina. Mengatakan bahwa sebenarnya amunisi telah disimpan di gedung yang sama tempat dimana para rekrutan ditampung.

Ukraina melaporkan pada hari Senin, 2 Januari 2023 bahwa Rusia telah menjatuhkan 39 drone dalam gelombang serangan terbaru, termasuk 22 di atas ibu kota. Rentetan rudal tersebut terjadi mulai pada hari Sabtu, dan Rusia terus meluncurkan puluhan serangan drone Shahed buatan Iran pada hari Minggu dan Senin.

Kepala Staf Ukraina mengatakan pengeboman intensif yang dilakukan oleh Rusia adalah tanda keputusasaannya karena kemampuan Ukraina mempertahankan wilayah udaranya saat ini telah meningkat. Dengan adanya dukungan militer berkelanjutan dari sekutu Barat.

Baca Juga: Mantap! Penculik Anak di Bawah Umur di Gunung Sahari Akhirnya Ditangkap

"Sekarang mereka sedang mencari rute dan mencoba menyerang kita, tetapi taktik teror mereka tidak akan berhasil. Langit kita akan berubah menjadi perisai,” ucap pejabat tersebut dalam sebuah pesan Telegram.

Selain itu juga, Zelensky memuji Ukraina serta pasukannya dan mengatakan upaya Rusia akan sia-sia.

“Drone, rudal, yang lainnya tidak akan membantu mereka karena kita bersatu. Mereka dipersatukan hanya oleh rasa takut.” Ungkap Zelensky.

Baca Juga: Tangisan Haru Kedua Orang Tua Korban Penculikan (M) Saat Ditemukan di Kawasan Gunung Sahari Jakarta Pusat

Namun Rusia mengatakan serangannya telah berhasil melumpuhkan dan menghancurkan sistem pemanas dan pembangkit listrik untuk jutaan warga Ukraina di musim dingin. Hal itu bertujuan untuk mengurangi kemampuan Ukraina dalam berperang.

Pemerintah Ukraina kemudian membantah serangan itu tidak memiliki tujuan militer dan merupakan kejahatan perang karena merugikan warga sipil.

Diketahui Perang Rusia di Ukraina telah menjadi perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Serta menurut laporan, telah menewaskan puluhan ribu orang, mengusir jutaan orang dari rumahnya dan membuat sebagian besar bangunan negara menjadi puing-puing.

Baca Juga: Benarkah Obat Rhinos Dilarang? Ini Fakta dan Kebenarannya

Meskipun pertumpahan darah semakin meningkat, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pihaknya tidak akan berhenti menyerang Ukraina. Setelah Moskow menolak rencana perdamaian yang diajukan oleh Zelensky.

Zelensky diketahui mengajukan 10 poin kepada Rusia yang berisi tentang penghormatan integritas teritorial Ukraina serta meminta menarik semua pasukan Rusia dari negaranya.

Namun Rusia mengatakan Ukraina harus menerima kekalahan Krimea.

Juga Kremlin bersikeras, bahwa Kyiv harus menerima aneksasi Rusia atas empat wilayah Ukraina yang telah didudukinya. Kawasan tersebut meliputi Luhansk dan Donetsk di timur, serta Kherson dan Zaporizhia di selatan yang secara sepihak diklaim Rusia sebagai miliknya pada bulan September.***

Sumber: Al Jazeera

Editor: Galih R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah