15 Warga di Tasikmalaya Jadi Korban Investasi Bodong, Penipu Catut Nama Pengusaha Lokal Sukses

24 Februari 2021, 10:50 WIB
ilustrasi investasi bodong /Pikiran rakyat/

PRIANGANTIMURNEWS - 15 warga Kampung Nagasari Pojok, Desa Raksasari, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya menjadi korban investasi bodong.

Nilai yang diinvestasikan berbeda-beda mulai dari belasan hingga puluhan juta. Totak kerugian akibat investasi bodong ini mencapai Rp500 juta.


Pelakunya Mamah alias Iyun (40) yang masih warga setempat.
Modus yang dilakukan pelaku meminjam uang pada setiap korbannya dengan dalih untuk berinvestasi pada sebuah usaha.

Baca Juga: TAGANA Pangandaran Sudah Bergabung dengan Tim SAR Gabungan di Lokasi Bencana Banjir Bekasi

Untuk meyakinkan para korban, pelaku mencatut nama salah seorang pengusaha lokal yang bergerak dalam bidang peternakan dan perdaganga di desa tersebut.

Tanpa pikir panjang, para korban pun langsung menyetujuinya dan memberikan uang kepada pelaku.

Namun tragis setelah para korban akan menagih keuntungan seperti yang dijanjikan pelaku, ternyata pelalu terus menghindar dan malah kabur.

Baca Juga: Ternyata Ini Filosofi Serabi, Cemilan Sedehana Tradisional yang Masih Terkenal Saat Ini

Merasa telah ditipu, pada Selasa 22 Februari 2021 para korban investasi bodong langsung melaporkan ke Polres Tasikmalaya.


Dirangkum dari Kabar-Priangan.com berjudul, "Satu Kampung di Taraju Tasikmalaya Kena Tipu "Mamah", Nilainya Fantastis Capai Rp 500 Juta" Yeni Nurkhadijah (41) salah satu korban mengatakan, ia didatangi oleh pelaku, Mamah sekitar bulan November 2019 dengan menawari investasi.

Pelaku mengiming-imingi bisnis investasi dengan melibatkan salah satu pengusaha lokal.

Baca Juga: Kondisi Pantai Pangandaran dari Masa ke Masa, Tahun 2010 Hingga 2020

"Saya dijanjikan per minggu bakal mendapatkan untung pengembalian. Pertama saya setor itu 10 juta, hingga terus terulang hingga totalnya Rp 134 juta," kata Yeni.

Yeni menambahkan, dari investasi awal Rp 10 juta, ia sempat menerima bagi hasil sebesar Rp 400 ribu selama 4 kali. Namun anehnya, Mamah selalu meminta tambahan modal dan meminta uang bagi hasil kembali.

"Padahal saya mendapat uang itu hasil pinjaman dari bank. Lantas diberikan ke pelaku," tambah Yeni.

Baca Juga: Menlu Indonesia akan Terbang ke Myanmar dalam Kunjungan Utusan Luar Negeri Pertama Sejak Kudeta

Korban lainnya, Muflihah (45) mengaku tertarik berinvistasi karena dengan melibatkan Agus Gunawan yang merupakan seorang pengusaha lokal di kampung tersebut.


Ia menyetorkan uang sebesar Rp 15 juta dari hasil penjualan emas miliknya.

"Saya pernah menerima uang sebanyak 2 kali tapi kesininya tidak ada. Saya ngasih 15 juta rupiah," ujar Muflihah.

Setelah menjadi perbincangan di tengah masyarakat, diketahui ternyata ada 15 orang yang menjadi korban investasi yang ditawarkan Mamah. Bahkan, kasus dugaan investasi bodong itu sempat dimusyawarahkan di tingkat desa.

Baca Juga: Melihat Potensi Motor Listrik di Indonesia

Namun, saat dikonfrontir terduga pelaku bernama Mamah ini tidak mengakui perbuatannya.

"Pernah dimusyawarahkan bersama para korban dan tokoh masyarakat di sana. Tapi Mamah malah nuduh kesana kemari termasuk ke saya," ucap Muflihah.

Kuasa hukum korban, Imam Tantowi Jauhari mengatakan, berdasarkan keterangan dari korban, modus yang dilakukan, pelaku menawarkan investasi kepada korban. Namun dalam perjalanan, uang dari korban digelapkan pelaku.

Baca Juga: Aktor Kim Dong hee Membantah Tuduhan Penindasan terhadap Teman Sekelasnya yang Diajukan Secara Online

"Tapi di tengah jalan, investasi itu macet. Tidak pernah ada setoran kepada korban. Bahkan nama Agus Gunawan juga mengelak menerima uang dari Mamah," ujar Imam.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Hario Prasetio Senomembenarkan telah menerima laporan adanya penipuan dengan modus ivestasi bodong.

"Benar kita terima pelaporan para korban. Saat ini sedang kita sedang lakukan penyelidikan," kata AKP Hario.***

(Kabar-priangan/Aris MF)

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Kabar Priangan

Tags

Terkini

Terpopuler