Serangan Udara Israel di Gaza Terus Berlanjut, Korban Tewas Bertambah, PBB hanya Bisa Mengecam

- 17 Mei 2021, 06:19 WIB
Seorang warga Gaza saat menyelamatkan anaknya dari reruntuhan bangunan yang telah dibombardir pasukan Israel melalui udara
Seorang warga Gaza saat menyelamatkan anaknya dari reruntuhan bangunan yang telah dibombardir pasukan Israel melalui udara /Twitter/@AJEnglish/

Analis Al Jazeera Marwan Bishara mengatakan delegasi Israel dan Palestina mencoba untuk "mencetak poin", daripada "membuat poin" dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.

“Tentu saja, bagi saya kedengarannya bahwa juru bicara Israel dan Palestina berbicara kepada konstituen mereka dan opini publik mereka karena jelas tidak ada seorang pun yang hadir di pertemuan Dewan Keamanan yang terpengaruh oleh pidato-pidato yang lebih dimaksudkan untuk mencetak poin daripada membuat poin," kata Marwan.

“Saya belum pernah melihat apa pun dari China atau Inggris yang memberi saya tanda bahwa juru bicara Israel dan Palestina dapat mempengaruhi mereka sama sekali. Sejauh yang lain… itu kurang lebih sama,” tambahnya.

Baca Juga: Nakba dan Pembersihan Etnis di Palestina

Senator AS Sanders menyebut kehancuran di Gaza 'tidak masuk akal'

Politisi Amerika Bernie Sanders dalam sebuah tweet mengungkapkan bahwa kehancuran di Gaza 'tidak masuk akal'. Ia juga menambahkan bahwa AS harus 'melihat dengan seksama' pada bantuan militer yang diberikan negara itu kepada Israel.

"AS menggelontorkan dana 40 milliar dollar pertahun untuk militer Israel. Adalah ilegal bagi bantuan AS untuk mendukung pelanggaran hak asasi manusia," kata Sanders dalam cuitannya pada hari Minggu.

Sementara itu, Raja Yordania Abdullah mengatakan kerajaannya sedang terlibat dalam diplomasi intensif untuk menghentikan apa yang dia gambarkan sebagai eskalasi militer Israel yang telah menyebabkan kekerasan terburuk dalam beberapa tahun.

Baca Juga: Presiden AS Menghubungi Benjamin Netanyahu, Joe Biden: Israel Memiliki Hak untuk Membela Diri

Raja, yang keluarga penguasanya memiliki hak asuh atas situs Muslim dan Kristen di Yerusalem, tidak menjelaskan lebih lanjut tetapi dalam beberapa hari terakhir memperingatkan bahwa kampanye militer Israel berisiko menimbulkan ketidakstabilan besar di wilayah tersebut.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah